Kamis, 07 Mei 2015

Kayu Bakar Masih Digunakan Untuk Memasak


           SEMENDAWAI SUKU III-  Dibeberapa wilayah di Kabupaten OKUT, terutama yang berada di pelosok perdesaan, sejumlah warganya kembali menggunakan kayu bakar untuk keperluan sehari-hari. Salah satunya Yanto (50)  warga Desa Taraman Jaya, Kecamatan Semendawai Suku III yang mengunakan kayu bakar untuk memasak sehari-hari.

      Ia  mengaku, memasak dengan mengunakan kayu bakar lebih murah jika dibandingkan dengan mengunakan gas elpiji. Karena kayu bakar lebih mudah didapat di pedesaan.” Kami tidak mengalami kesulitan untuk mencari kayu bakar di desa,sebab masih banyak  pohon-pohon kayu kering di kebun kami,” katanya saat dibincangi wartawan.

     Meskipun  demikian, dia mengaku masih masih menggunakan kompor gas dari tabung berukuran tiga kilogram,tetapi untuk memasak yang cepat dan praktis saja.”Jadi selain masak dengan kayu bakar kami juga masih menyiapkan kompor gas untuk memasak yang penting-penting saja,” ujar  Yanto.

      Menurutnya, keputusannya untuk kembali menggunakan kayu bakar terpaksa dilakukan, karena merasa lebih mudah dan tidak banyak mengeluarkan uang.” Paling kita hanya beli minyak tanah untuk awal membakar kayu saja,” terangnya.

     Yanto berharap, harga gas ukuran 3 kilogram di wilayah pedesaaan juga sama dengan yang ada di wilayah Gumawang, kecamatan Belitang, sehingga masyarakat kembali mengunakan kompor gas untuk masak sehar-hari.” Kalau harga gas kembali normal, kami pasti kembali mengukan kompor gas,” ungkapnya.(fir)

Rabu, 06 Mei 2015

Pelaksanaan UN di SMP Negeri 2 ST Berjalan Lancar


          SEMENDAWAI TIMUR- Memasuki hari ke-3 pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Semendawai  Timur yang beralamat di desa Tulung Harapan berlangsung lancar. Tidak tidak ada masalah sekecil apapun, baik itu mengenai berkas soal maupun pelaksanaannya di lapangan selama UN berlangsung.
         
           Kepala SMP Negeri 2 Semendawai Timur, Sehat Sinilingga mengatakan siswa SMP Negeri 2 Semendawai Timur yang mengikuti UN sebanyak 107 padahal yang terdaftar sebanyak 109 siswa.” Dua oaring siswa yang tidak mengikuti UN karena kedua orang tersebut berhenti dari sekolah, jadi hanya 107 yang mengikuti UN,” katanya saat dibincangi wartawan Rabu (6/05) kemarin.

           Menurut Lingga, selain siswa SMP Negeri 2 Semendawai Timur ada sebanyak 49 siswa SMP Bina Bangsa yang beramat di desa Tinggal Jaya, Kecamatan Cempaka yang mengikuti UN di SMP Negeri 2 Semendawai Timur. Namun sama seperti di SMP Negeri 2 Semendawai Timur dua siswa tidak ikut UN karena sudah berhenti dari sekolah.

          Jadi, kalau digabungkan total siswa yang mengikuti Un di SMP Negeri 2 Semendawai Timur sebanyak 156 siswa dari gabungan dua Sekolah, yakni SMP Negeri 2 Semendawai Timur dan SMP Bina Bangsa dari desa Tinggal Jaya kecamatan Cempaka.” Karena jarak dari desa Tinggal Jaya ke SMP Negeri 2 Semendawai Timur cuku jauh, jadi anak-anak SMP Bina Bangsa Nginap di Sekolah kami,” ungkap Sehat Sinulingga.(fir)

Dinas PU Cipta Karya OKUT Cor Jalan Lingkungan


       SEMENDAWAI TIMUR- Pengecoran jalan lingkungan di desa Tulung Harapan Kecamatan Semendawai Timur program dari dinas PU Cipta Karya Kabupaten OKU Timur sudah mulai dilaksanakan. Bahkan, untuk menjaga kualitas dari bangunan tersebut tukang yang mengerjakan diambil dari warga desa Tulung Harapan itu sendiri.
     
       Sugiman (45), kepala tukang pengecoran jalan lingkungan di desa Tulung Harapan mengatakan mereka sudah memulai pengerjaan sejak Minggu (3/05) kemarin dan menargetkan pengerjaan akan selesai pada Sabtu (9/05) mendatang.” Namun yang jelas pengecoran yang kami kerjakan ini akan sesuai dengan aturan baik panjang, lebar, ketebalan dan volumenya.” Katannya saat dibincangi wartawan.

     Menurutnya, pengecoran jalan lingkungan di desa Tulung Harapan ini dengan panjang 250 meter, lebar 3 meter dan ketebalan 15 centi meter. Sedangkan untuk mengadukan material mengunakan mesin Molen.” Kami menjamin untuk kematengan adukan untuk pengecoran jalan lingkungan ini sesuai prosedur yang ada,” ujarnya.

   Sugiman berharap, pengecoran yang mereka kerjakan di desa Tulung Harapan ini nantinya bisa bertahan lama dan bermanfaat untuk masyarakat desa Tulung Harapan. Karena adanya pembangunan jalan di desa tersebut memang sudah ditunggu-tunggu sejak lama oleh warga desa Tulung Harapan.” Semoga jalan yang kami kerjakan ini bermanfaat untuk warga. Kami yang mengerjakan pun akan membuat hasil yang sangat maksimal dan berkualitas,” ungkapnya.(fir)

Sewakan Ruko Bisnis yang Menjanjikan


        BELITANG- Rumah toko (ruko) di sepanjang jalan Sudirman, Belitang BK 10 semakin lama semakin bertambah banyak. Karena itulah bisnis menyewakan ruko dinilai saat menjajikan saat ini. Hal ini terjadi karena perkembangan perekonomian di kawasan Belitang kian pesat, sehingga membuat investor memilih membangun ruko di wilayah tersebut.

       Saat ini, para pengusaha tidak ingin menyimpan uangnya di bank. Karena dengan menginvestasikan uangnya dengan membuat ruko atau membeli tanah akan lebih menjanjikan dari pada ditabung di Bank.

    Andi (45), salah seorang pengusaha di Belitang mengatakan, banyak alasan bagi pengusaha untuk menginvestasikan uangnya di Belitang.  Salah satunya dia menilai perkembangan perekonomian di Belitang kian menjanjikan, untuk saat ini dan kedepannya." Saya yakin perkembangan perekonomian di kawasan Belitang akan maju pesat. Karena ini saya tidak ragu-ragu menginvestasikan untuk pembangunan ruko," katanya saat dibincangi wartawan.

            Pesatnya perkembangan perekonomian di kawasan Belitang ini ditunjang dengan semakin sejaterahnya masyarakat yang berada di wilayah Belitang dan sekitarnya. Sebut saja misalnya para petani perkebunan karet dan padi yang setiap tahunnya semakin sejaterah." Dengan sejaterahnya para petani tersebut secara otomasi menambah geliat perkembangan bisnis ekonomi di Belitang kian menjanjikan, " jelas Andi.

          Jadi, tidak heran kalau saat iuni harga sewa ruko satu lantai di wilayah BK 10 seharga Rp 20 himgga Rp 35 juta pertahunnya. Oleh sebab itulah banyak pengusaha saat ini berlomba-lomba meginvestasikan dengan membuat ruko di sepanjang jalan dikawasan jalan Jenderal Sudirman. Karena pesatnya perekonomian di Belitang yang sangat mengiurkan." Saya optimis berwirausaha di Belitang ini akan menemukan kesuksesan," tandasnya (fir)




Selasa, 05 Mei 2015

Harga Murah, Petani Banyak Jual Kebun

 

      SEMENDAWAI SUKU III - Harga jual getah karet di wilayah kecamatan Semendawai Suku III terus menurun. Bahkan sekarang harga jual getah karet yang dua mingguan hanya Rp 7 ribu perkilonya, sedangkan yang mingguan hanya Rp 5 perkilonya.

       Akibat murahnya harga getah karet baik yang seminggu maupun yang dua mingguan, membuat para petani karet  kurang bergairah dalam melakukan aktivitasnya menyadap karet.” Dari hasil tersebut harus dibagi 3 dengan yang punya kebun, 2 untuk yang punya kebun dan 1 satu Kalau harganya murah, rasanya hasil getah yang kami sadap tidak ada nilainya, karena hasil bagian kami,” kata Masno (45) warga Taraman kecamatan Semedawai Suku III, Selasa (5/05) kemarin.

          Menurutnya ,  jatuhnya harga karet sangat menyusahkannya para petani karet di Kecamatan tersebut.  Karena penghasilan mereka  turun drastis, sedangkan biaya kebutuhan pokok sehari-hari masih tinggi.”  Murahnya harga karet membuat kami sudah mulai putus asa dan ada rencana untukmenjual kebun dan beralih propesi,” ujarnya.

       Senada juga diutarakan Ahmad (39), petani karet desa Karang Marga kecamatan Semendawai Suku III. Menurutnya, terpaksa dia mencari tambahan untuk menambah pendapatnya menjadi kuli bangunan setelah pulang dari nyadap karat.” Kalau tidak cari tambahan, utang kami di warung akan bertambah banyak,” pungkasnya.(fir)