SEMENDAWAI TIMUR- Sejumlah warga di wilayah Kecamatan
Semendawai Timur yang biasa membantu saat panen padi atau ‘Ngerek’ mengeluhkan
banyaknya Combin atau alat untuk panen padi di wilayah mereka. Dengan adanya
alat tersebut tenaga mereka tidak dibutuhkan lagi, karena para pemilik sawah
lebih memilih menyewa alat tersebut untuk panen padi, karena dinilai lebih
murah dan kerjannya lebih cepat.
Padahal dengan membantu panen padi
itulah yang selalu diharapkan oleh warga yang tidak meliliki sawah untuk
mendapatkan gabah atau pun beras dari para pemilik sawah.” Selama ini kami
selalu menunggu saat panen datang, sehingga meskipun kami tidak memiliki sawah
tapi bisa punya beras dari para pemilik sawah karena telah membantu panen,”
kata Giat (35) warga desa Karang Mulya kecamatan Semendawai timur saat
dibincangi wartawan, Selasa (21/4) kemarin.
Menurutnya, tahun ini banyak sekali
Combin masuk ke desa Karang Mulya, karena selain punyak Gapoktan banyak juga
para pemilik sawah menyewahnya dari provinsi Lampung.” Sistim sewanya setiap
mendapatkan delapan karung padi, yang satu karung milik alat panen padi atau
Combin. Kadang banyak juga hasil untuk alat tersebut langsung diganti uang oleh
pemilik sawah,” jelas Giat.
Senada juga diungkapkan oleh Narto (50)
warga desa karang Menjangan, Kecamatan Semendawai Timur. Menurutnya, karena
banyaknya pemilik sawah menyewa Combin ini, banyak tenaga “Ngerek’ tidak
mendapakan gabah atau pun beras pada tahun ini.” Oleh karena itu kami minta
kepada pemerintah memperketat masuknya alat Combin ke wilayah kecamatan
Semendawai Timur,” ungkapnya.(fir)
0 komentar:
Posting Komentar