Menurutnya, selaku Kepala
Sekolah (KepSek) dirinya merasa tidak tega jika para orang tua siswa dibebankan
dengan iuran baik itu berupa SPP maupun sumbangan lainnya.” Apalagi saat ini,
harga getah karet lagi murah di wilayah Kecamatan Semendawai Timur, harga BBM
juga mahal,” katanya.
Selain itu, para orang tua siswa
juga sudah dibebani dengan biaya transport kunjungan kerja ke dunia industri
dan praktek kerja di dunia industri, seperti saat ini sedang dilakukan.” Kami
rasa dengan adanya program tersebut para orang tua juga sudah meresa dibebani,
tapi ya mau gimana lagi kerena ini program sekolah dan penting untuk anak didik
itu sendiri,” jelasnya.
Seperti diketahui saat ini sejumlah
Sekolah Menengah Atas (SMA) banyak yang menarikin iuran kepada siswa yang
menamakan iuran atau sumbangan komite sebesar Rp 30 hingga Rp 50 ribu rupiah.
Bahkan ada juga sekolah yang menjual buku dan LKS kepada siswanya yang
dikeluhkan oleh banyak orang tua siswa.(fir)
0 komentar:
Posting Komentar