SEMENDAWAI -Warga desa Karang
Melati, Kecamatan Semendawai Timur sudah seminggu ini mulai panen pada musim
tanam keduanya. Namun walaupun hasil panennya cukup berlimpah tidak membuat
seratus persen petani merasa gembira. Sebab masih ada satu hal yang masih
menganjal dihati mereka, yakni harga jual gabah yang mereka jual kepada para
tengkulak di desanya masih reatif rendah yaitu Rp. 3.200 hingga Rp. 3.300
perkilonya.
Widodo(40), salah seorang warga desa
Taraman mengatakan, harga yang dipatok oleh para Tengkulak tersebut dirasakan
mereka sangat murah, karena harga beras di pasar saja saat ini masih berkisar
harga Rp. 7.500 hingga Rp. 8.000 perkilonya.” Harga yang diberikan oleh para
Tengkulak kepada kami para petani terlalu murah, sehingga kami meresa dirugikan,”
katanya saat dibincangi wartawan.
Meskipun para petani merasa harga
jual gabah murah, tetapi mereka tetap saja menjual kepada para tengkulak.
Karena para petani masih kebinggungan mau jual kemana kalau tidak menjual
kepada para tengkulak tersebut.” Kami masih jual pada mereka pak, sebab kita
tahunya hanya sama mereka untuk menjual gabah hasil panen kami,” ujar Widodo.
Sedangkan Ratno(35), petani desa
Taraman lainya mengatakan, dirinya setiap kali panen selalu pulang modal, kalau
dihitung modal tanam dan pemupukan dengan harga jual gabah.” Kalau harga
jual terus bertahan kisaran itu, kalau dihitung-hitung gabah yang saya jual
dengan modal tanam hampir seimbang,” terangnya.(fir)
0 komentar:
Posting Komentar