BELITANG- Dampak murahnya
harga karet, belum panennya padi petani
dan kaburnya bos CV Indotronik Belitang, Arbertur Primadani Irawan
dengan membawa Rp 4,6 trilyun uang nasabah pada Agustus 2013 lalu membuat
perekonomian di kawasan Belitang cukup terkuncang. Bahkan hingga saat ini roda
perekaonomian masih lesu daya beli masyarakat pun berkurang.
Namun, anehnya meskipun perekonomian
sedang lesu di kawasan Belitang, para pelaku usaha kini bertambah banyak terutama
mereka yang berjualan makanan pada malam hari.”Mereka yang baru berjualan
karena ingin mencari penghasilan tambahan dengan berjualan makanan.” kata Eva
(45) warga Desa Gumawang, kecamatan Belitang saat dibincangi wartawan.
Menurutnya, sebelum adanya kasus
Indotronik penjual makanan di kawasan Belitang memang sudah ada tapi tidak
sebanyak seperti sekarang ini.” Saat ini bisa dibilang semua makanan ada di
Belitang pada malam hari, mulai makan ringan seperti gorengan sampai makanan
berat seperti pecel lele.”ujarnya.
Bahkan, ada juga yang berjualan makanan
di wilayah Belitang tersebut nasabah Indotronik yang mana bosnya hingga kini
belum juga diketahui keberadaannya.” Setahu saya sih ada beberapa orang para
pelaku bisnis makanan tersebut tadinya nasabah Indotronik, yang buka usaha
setelah CV Indotronik tutup,” ungkapnya.(fir)
0 komentar:
Posting Komentar