SEMENDAWAI TIMUR - Jembatan penghubung antara
kampung satu dengan kampung Wonosri Desa Tulung Harapan Kecamatan Semendawai
Timur, sangat memprihatinkan. Bahkan, diperkirakan jembatan sepanjang 12 meter
dengan lebar 3 meter yang berlantai papan dan kayu tersebut tidak lama lagi
akan ambruk. Padahal jembatan ini akses penghubung warga untuk berpergian, baik
ke sawah maupun ke pasar.
Pemantauan dilokasi, jembatan ini Hampir
setiap lima menit dilewati oleh warga. Baik warga kampung Wonosri maupun warga
desa tetangga, seperti Desa Burnai Jaya dan Warga Desa Burnai Mulya.” Jembatan
ini selalu ramai dilintasi oleh warga, karenanya penting untuk dibangun.” kata
Iskandar (38) warga Wonosri saat dibincagngi wartawan.
Menurutnya, pada bulan puasa dan pas hari
lebaran Idul Fitri lalu di jembatan itu ada pengendara sepeda motor
yang jatuh ketika melintas di jembatan tersebut, beruntung tidak menelan korban
jiwa.” Untungnya korban hanya luka-luka. Namun meskipun demikian tetap saja
jembatan ini harus segera dibagun,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun,
jembatan ini sudah sering kali dilakukan perbaikan oleh warga Kampung Wonosri,
tapi karena perbaikan hanya sementara jadi kekuatannya juga tidak bertahan lama.”
Setiap ada perbaikan paling cuma bertahan setahun atau setahun setengah, karena
jembatan terbuat dari papan dan tiangnya dari pohon kelapa, karena itu warga
berharap ada campur tangan pemerintah untuk melakukan perbaikan,” kata Iskandar.
Sementara itu Kades Tulung Harapan Nakri
membenarkan apa yang menjadi kelauhan masyarakat tersebut. Karena dia
mengaharapakan ada perhatian pemerintah untuk membangun jambatan yang menjadi
satu-satunya akses jalan warga Wonosri,”
Semoga tahun ini jembatan Wanosri Desa Tulung Harapan bisa dibangun,”
ungkapnya.(fir)
0 komentar:
Posting Komentar